KPK Yakin Mekeng Golkar Bisa Membuka Tabir Kasus Korupsi PLTU Riau-I
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berharap anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng bersedia menghadiri pemeriksaan, meski politikus kawakan itu sudah empat kali mangkir. Kehadiran Mekeng dianggap penting untuk menyidik kasus suap dan gratifikasi yang diterima mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, sebagai anggota DPR RI harusnya Mekeng menghormati panggilan pemeriksaan dalam suatu proses hukum.
"Kewajiban warga negara adalah ketika dipanggil wajib memberikan keterangan," ujar Alex di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (28/11).
Alex menegaskan, keterangan Mekeng juga diperlukan KPK demi kelancaran penyidikan perkara tersangka Pemilik PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Samin Tan.
"Kalau tanpa keterangan saksi itu perkara enggak bisa naik. Kami akan upayakan semaksimal mungkin (meminta keterangan Mekeng)," kata Alex.
Dalam kesaksiannya di persidangan Eni Saragih beberapa waktu lalu, Samin Tan mengaku meminta bantuan Mekeng untuk dipertemukan dengan Eni. Samin Tan pun akhirnya bertemu dengan Eni di kantor Mekeng yang berada di Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan.
Atas bantuan Mekeng tersebut, Eni menerima uang sebesar Rp 5 miliar dari Samin Tan. Di mana, uang itu dipakai Eni untuk membantu pemenangan suaminya, Muhammad Al-Khadziq dalam pilkada Temanggung 2018 lalu.
Saking pentingnya keterangan saksi bagi suatu penyidikan perkara yang dilakukan oleh KPK, Alex sempat berpikir untuk menugaskan penyidik menyambangi saksi guna melakukan pemeriksaan secara langsung. Namun, hal itu urung dilakukan lantaran khawatir KPK terkesan pilih kasih.