MASINDO Gelar Diskusi, Soroti Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Pendekatan ini menekankan pentingnya edukasi terkait kebiasaan yang masih dilakukan dan konsekuensinya secara akurat, serta dukungan tanpa stigma, tujuan yang realistis, dan pembentukan keterampilan dalam meregulasi emosi dan stres.
"Jika bisa dihentikan langsung, tentu akan lebih baik. Namun, jika pendekatan seperti itu tidak berhasil dilakukan maka konsep pengurangan risiko menjadi sangat penting,” ujarnya.
Di sisi lain, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Andri Kelvianto meminta pemerintah untuk menyediakan kerangka regulasi yang mendukung program-program edukasi gizi, termasuk pengembangan kampanye publik yang fokus pada pentingnya pola makan seimbang, pengurangan kebiasaan buruk, dan mengarahkan ke penggunaan alternatif yang lebih rendah risiko.
Sektor swasta, dapat didorong untuk memproduksi alternatif produk yang lebih rendah risiko bagi masyarakat luas.
“Di Amerika ada food and mood project. Pemerintah menyediakan makanan yang bergizi seimbang di sekolah. Bukan hanya diberikan makan, tetapi betul-betul variasi gizinya diperhatikan untuk mencukupi food security,"tutur dr. Andri Kelvianto.(mcr8/jpnn)