Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

MK Powerful dan Kerisauan Haedar Nashir

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Jumat, 23 Juni 2023 – 19:49 WIB
MK Powerful dan Kerisauan Haedar Nashir - JPNN.COM
Haedar Nashir. Foto JPNN.com

Dahulu presiden merupakan mandataris MPR. Sekarang, presiden menjadi mandataris dan petugas partai.

Memang kemudian terjadi berbagai penyelewengan. Soekarno menerjemahkan sila keempat Pancasila yang kemudian menginterpretasikannya sebagai demokrasi terpimpin yang membawanya menjadi presiden seumur hidup.

Soeharto melakukan koreksi terhadap Orde Lama, tetapi kemudian terperosok juga menjadi otoriter dan menerjemahkan Pancasila sebagai demokrasi sesuai dengan keinginannya sendiri. Demi stabilitas untuk pembangunan, demokrasi dikorbankan.

Gerakan reformasi membongkar dasar-dasar sistem demokrasi Pancasila itu. Namun, beberapa amendemen dilakukan secara serampangan.

Di awal reformasi bahkan sempat muncul ide untuk mengubah NKRI menjadi negara federal seperti negara serikat zaman Belanda.

Kewenangan MPR dicabut dan hak untuk memilih presiden diserahkan kepada rakyat dengan mekanisme satu orang satu suara. Maraklah jual beli suara. Rakyat belum cukup paham memilih seorang pemimpin, dan sangat rentan terhadap manipulasi.

Maka yang terjadi adalah popularitas dan elektabilitas yang direkayasa. Pencitraan dilakukan secara masif dengan berbagai cara. Segala macam konsultan dikerahkan, mulai dari konsultan politik, konsultan media, sampai konsultan perdukunan.

Demokrasi liberal melahirkan para penjahat dan pencoleng demokrasi yang tidak punya hati nurani. Lembaga-lembaga baru muncul dengan kekuatan yang berlebih.

Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir terkenal santun dan tidak suka melakukan dramatisasi. Pernyataannya soal 'powerful' pasti dipilih dengan hati-hati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close