Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mobile Corn Dryer Bantu Petani Jagung Indonesia

Jumat, 03 Agustus 2018 – 13:44 WIB
Mobile Corn Dryer Bantu Petani Jagung Indonesia - JPNN.COM
Mentan Amran saat melihat langsung proses penggunaan mobile corn dryer di Jakarta. Foto: Humas Kementan

“Sayangnya, dahulu pasar komoditas jagung diisi oleh impor. Pada tahun 2015, Indonesia impor jagung sebanyak 3,5 juta ton dengan nilai sekitar Rp 10 triliun. Melalui program UPSUS Pajale serta koordinasi dan sinergi dari semua pihak, Indonesia bisa membalikkan keadaan,” ujar Ketut.

Tahun 2016, impor jagung turun 62 persen, selanjutnya Tahun 2017 tidak ada impor jagung dan pada Tahun 2018, ekspor ke berbagai negara melalui Provinsi Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

Kementan menggandeng Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dalam menyerap jagung dari petani. Sinergi ini efektif dalam meningkatkan pasokan jagung nasional untuk industri pakan. Berdasarkan data GPMT, penyerapan Januari – Mei 2018 sebesar 2.832.499 ton. Angka ini meningkat 32,8 persen dibandingkan penyerapan Januari – Mei 2017 sebesar 2.132.833 ton.

Data GPMT ini tentunya dapat menjawab bagi pihak yang masih meragukan kemampuan produksi domestik dalam memasok kebutuhan jagung untuk industri pakan. Data ini sekaligus mengindikasikan keberadaan dan adanya peningkatan produksi jagung domestik yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan pakan.

Industri pakan saat ini mengalami pertumbuhan positif dari aspek produksi. Berdasarkan data dari GPMT, produksi pakan tahun 2017 mencapai 18,2 juta ton, meningkat 1 juta ton dibandingkan produksi tahun 2016 sebesar 17,2 juta ton.

Pada tahun ini, produksi pakan kembali diprediksi akan mengalami peningkatan. Prognosa produksi pakan tahun 2018 mencapai 19,4 juta ton, atau mengalami pertumbuhan sebesar 6,6 persen dibandingkan produksi tahun 2017.

Dari total produksi pakan, sekitar 90 persen merupakan produksi pakan unggas broiler dan layer. Sedangkan sisanya sekitar 10 persen untuk jenis ternak lainnya serta untuk perbibitan.

Dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang mewakili petani jagung dengan pabrik pakan PT Charoen Pokphand hari ini, berarti ada jaminan pasar yang pasti bagi petani dan juga jaminan pasokan jagung berkualitas bagi PT Charoen Pokphand.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman hari ini melepas Mobil Pengering Jagung (Mobile Corn Dryer/MCD) yang siap datang menjemput jagung di lokasi sentra produksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close