Musabaqoh Kitab Kuning Masuk Kampus
Ia menambahkan, dalam diri kitab kuning teruntai sanad muttashil sampai Rasulullah. Sanad Muttashil ini masih ditambah syarat mu’tabarah sebagai faktor lain sebuah karya keagamaan terjaga dari tutur dan olah pikir tak bertanggung jawab. Sanad muttashil takkan bisa tercapai tanpa adanya talaqqi (tranformasi pembelajaran dengan tatap muka). Talaqqi, sanad dan muktabarah merupakan tiga syarat keilmuan yang akan menghasilkan proses sebuah ajaran agama tetap orisinal dan obyektif.
"Dengan talaqqi seorang murid dapat memahami pengetahuan sebuah kitab sesuai mushonnif (pengarang) dan pengembangan wawasan dari ulama pengajarnya," katanya.
Para ulama inilah, kata Cucun, yang mentransformasi kitab kuning menjadi ilmu hal sesuai prioritas manusianya. Seorang adipati akan diajari fikih siyasah Ahkamus Sulthoniyah dan nashihatul muluk, sementara seorang rakyat akan diajari adab seorang ra’in melalui Risalah Qusyairiyah atau Minhajul Abidin. Kitab kuning juga cocok dengan dunia akademisi yang multi interpretatif.
"Kegiatan Kitab kuning go to campus ini sekaligus sebagai babak semifinal Musabaqoh Kitab kuning yang telah dilaksanakan babak penyisihannya di lebih dari 100 kota /kabupaten seluruh Indonesia yang telah diikuti oleh lebih dari 2000 pelajar putra dan putri," katanya.
Musabaqoh kitab kuning go to campus UI diikuti oleh ratusan mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi dan pelajar Islam se Jabodetabek.
Dalam Acara ini peserta akan mengikuti lomba 4 kitab: Ihya ulummudin dan Alfiyah ibnu malik untuk katagori Ulya. Sedangkan untuk katagori Ula, peserta akan mengikuti lomba baca kitab ftahul qorin dan juga nadhom imritfi. Sedangkan dewan juri berasal dari imam masjid Ukhuwah Islamiyah UI dan Lembaga Bahtsul Masail PBNU.(*/jpnn)