OSO Memotivasi Para Santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Muliasari di Banyuasin
Pada usia 16 tahun, OSO pun memutuskan menjadi buruh pikul dari pelabuhan ke kapal.
"Saya kemudian menjadi kepala buruh di sana," ungkapnya.
Setelah menjadi buruh, OSO pun kemudian belajar berbisnis.
Dia menjadi pemasok sayuran dari Pontianak ke Jakarta dan sebaliknya, Jakarta ke Pontianak.
Perlahan-lahan bisnis OSO merambah ke berbagai sektor hingga sekarang ini.
Semua itu berkat kerja keras, niat, dan doa sang ibu.
"Artinya apa, jangan pernah khawatir. Bilamana orang tua memperhatikan anak anaknya, dan anak-anaknya menyadari bahwa ibu bapaknya melahirkan dan membesarkannya, maka insyaallah akan berhasil," kata OSO.
Lebih lanjut OSO mengatakan bahwa selain mematuhi orang tua, terutama ibu, para santri pun harus patuh terhadap kiai.