Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara' yang Penuh Harmoni
Dia berharap kemerdekaan yang direngkuh oleh pahlawan masa lampau dapat dilanjutkan secara estafet oleh para pahlawan masa kini dari berbagai profesi.
"Kami ingin masyarakat dapat menyelami kekayaan nusantara dan makin mencintai warisan budaya bangsa. Di samping itu pula Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’ menyerukan kepada kita semua agar mampu menjadi pahlawan yang berjuang di bidangnya masing-masing dan berkontribusi untuk bangsa dan negara demi Indonesia yang lebih baik,” ucap Norisa.
Repertoar Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’ akan dibuka dengan lagu Kuthidieng yang menggaung indah dibawakan lengkap dengan harmoni dari musik orkestra.
Disela 31 lagu nasional dan daerah yang disuguhkan, terdapat dialog dari seorang kakek yang dilakoni oleh Butet Kataredjasa dan sang cucu yang diperankan oleh musisi muda, Zie yang menceritakan secuplik sejarah lagu maupun tokoh pahlawan yang ditampilkan.
Sutradara Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’, Rusmedie Agus menjelaskan, bahwa dialog antar kakek dan cucunya itu mencerminkan dua generasi dengan cara pandang berbeda terhadap semangat kebangsaan.
Ada pula kisah di balik sosok pahlawan dari Aceh hingga Papua dengan latar belakang tradisi, suku, dan budaya setiap daerahnya.
Sebagai sutradara yang juga terlibat pada tiga edisi sebelumnya, Rusmedie menyebut pagelaran kali ini ingin mengenalkan sejarah pahlawan melalui pertunjukan teatrikal yang memadukan tari-tarian daerah dan kontemporer, rangkaian musik daerah dan nasional dibalut dengan penampilan spektakuler di atas panggung, hingga parade busana wastra Indonesia.
"Pagelaran Sabang Merauke kali ini akan terasa lebih spesial dan membawa kita untuk mengenal lebih jauh mengenai jasa para pahlawan terdahulu, yang diharapkan menjadi inspirasi untuk kita sebagai generasi penerus agar melanjutkan perjuangan mereka sebagai pahlawan untuk diri sendiri," bebernya.