Pandemi Corona, Wanita di Serang Kelaparan 2 Hari, Hanya Minum Air, Akhirnya Meninggal
“Segar dari pagi. Siang sekitar jam dua (14.00 WIB-red) saya dikasih tahu anak saya. Ayah, bunda pingsan,” ujar Kholid yang mengaku sedang memulung saat mendapat kabar tersebut.
Air mata Kholid tak terbendung saat menceritakan ketika kebersamaannya bersama sang istri. Tak lama setelah dibawa ke puskesmas sang istri mengembuskan napas terakhir. Sebelumnya, ia menceritakan kegiatan istrinya, merapikan bantuan yang datang.
“Sekitar pukul tiga sorean (15.00-red) istri saya meninggal. Saya sama (menunjuk tetangganya-red) membawa istri saya ke puskesmas,” katanya.
Kholid enggan bercerita banyak terkait meninggalnya sang Istri, yang beberapa waktu terakhir menjadi gunjingan tetangga lantaran memberitahukan kondisi ekonominya kepada sejumlah awak media.
“Ini mah beban pikiran. Mungkin banyak orang yang bicara terkait langkah istri saya. Tapi, sebelumnya saya sudah bilang agar tetap sabar,” terangnya.
Lurah Lontar Baru, Kecamatan Serang, Dede Sudrajat mengaku mendapatkan informasi dari RT dan RW Lontar Baru. “Saya nerima informasi dari RT dan RW langsung. Bahwa warga yang dua hari tidak makan. Ibu Yuli meninggal dunia. Saya turut berduka cita,” ujarnya.
Dede belum mengetahui penyebab kematian Yuli. Ia enggan berspekulasi terkait kondisi kelaparan Yuli dan keluarga. “Saya kira bukan itu (lapar) penyebabnya. Karena Alhamdulillah masih makan juga yah, informasi yang saya dapat itu bukan karena dua hari tidak makan terus meninggal gitu yah itu perlu diklarifikasi tidak seperti itu sebenarnya,” katanya.
Dikatakan Dede, saat itu almarhumah belum sempat melakukan pemeriksaan karena beliau begitu pingsan terus dibawa ke puskesmas.