Panglima TNI: Kalian Dididik jadi Kesatria, Bukan Pecundang
“Perintah hanya satu garis tegak lurus. Tidak ada loyalitas yang mendua, semuanya prajurit loyalitas tegak lurus,” tegasnya.
Selanjutnya, Marsekal Hadi mengatakan Prajurit Korps Marinir juga dididik menjadi prajurit yang profesional. Profesional terlatih mampu menguasai Alutsista yang diberikan dan menjadi tanggung jawabnya.
“Profesional ada di dalamnya yaitu hebat dan mampu untuk melaksanakan tugas dalam kegiatan-kegiatan operasi yang diberikan oleh negara,” tuturnya.
“Itulah satu keinginan yang sudah terealisasi dari negara, menjadika kalian seorang yang memiliki jiwa ksatria, militan, loyal dan profesional,” kata Panglima TNI.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI bahwa hidup di tengah-tengah masyarakat harus dekat dengan masyarakat dan harus bisa mencuri hati rakyat untuk saling berinteraksi.
“Kuasai hati rakyat dengan cara kita menunjukkan perilaku yang terbaik di depan rakyat. Kalian harus memberikan contoh kepada seluruh masyarakat dan harus menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. Untuk itulah, kalian harus berbaur dengan masyarakat,” terangnya.
Di sisi lain, Panglima TNI mengatakan bahwa saat ini adalah saat pentahapan penghitungan suara dan TNI tetap melaksanakan tugasnya.“Melaksanakan pengamanan di luar tidak di dalam, tidak ikut masuk ke gudang penyimpanan lembar C1 hanya di luar dan melaksanakan pengamanan sampai dengan penetapan secara Konstitusi tanggal 22 Mei 2019.
“Untuk itu, tunjukkan profesionalisme prajurit bahwa kalian adalah kebanggaan rakyat Indonesia dan saya yakin kalian mampu melaksanakan itu,” tegasnya.(fri/jpnn)