Pemda Lain Seharusnya Bisa Mencontoh Cara Kerja Ganjar Pranowo yang Membumi
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pernah sangat kesal saat ada penolakan warga terhadap pemakaman jenazah perawat yang positif COVID-19.
Namun di lain waktu, ayah Zinedine Alam itu bisa dengan santainya menghadapi beberapa pemuda desa yang mengadangnya di tengah jalan dan menginterogasinya.
Penolakan pemakaman jenazah perawat di Ungaran jadi salah peristiwa tak terlupakan di tengah pandemi Corona ini. Bahkan bagi seorang Ganjar, hal itu sangat menyakitkan.
Dia langsung menelusuri dalang di balik penolakan jenazah tersebut. Ganjar langsung menghubungi beberapa pihak, sekitar lima pejabat di tingkat desa dia telpon.
"Di mana kemanusiaan yang kita punya? Mereka itu pejuang kemanusiaan, yang berjuang agar yang sakit bisa hidup sehat. Bukannya berterima kasih (kepada perawat) malah (jenazahnya) ditolak. Astaghfirullah," kata Ganjar saat menelepon salah satu perangkat desa Sewakul, Kabupaten Semarang.
Namun raut galak dan intonasi garang itu luluh saat melihat inovasi dan semangat kerja dari pemuda-pemuda desa.
Bahkan saat pemuda desa Trisobo Kendal mengadangnya di tengah jalan untuk melakukan pendataan orang asing, Ganjar yang saat itu memakai helm, berkaca mata dan bermasker tidak menunjukkan diri sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah.
Ketika ditanya nama, Ganjar pun menjawab apa adanya, yang sontak membuat pemuda itu kaget.