Petani Kewalahan Kuburkan Ikan
Batuanjing dan Linggai Paling ParahKamis, 11 November 2010 – 09:16 WIB
Sepanjang jalan dari Kampung Muko-Muko, Pasar Rabaa, Linggai, Pasar Akaik, Bayua hingga Maninjau terdapat sekitar 10 truk stand by menunggu proses pengantongan ikan yang dipanen sebelum waktunya untuk didrop ke daerah-daerah yang selama ini menjadi target pasar seperti Pekanbaru, Kerinci dan Bengkulu. Sebagian pembudidaya juga melakukan pengasapan ikan agar bisa dijual dalam bentuk ikan kering.
"Tapi yang kita asap itu bukan ikan yang sudah mati. Kan ada ikan-ikan yang masih hidup tetapi tak mungkin lagi diselamatkan langsung di asap. Lumayan untuk konsumsi sendiri," ujar Jon. Hingga saat ini pembudidaya yang bekerjasama dengan perusahaan pakan belum memutuskan model penyelesaian kasus kematian ikan tersebut.
"Belum ada pembicaraan dengan induk samang. Perjanjian secara tertulis juga tidak ada. Tapi biasanya kalau untung sih fifty-fifty. Kita maunya saling manenggang sehingga tidak ada yang merasa dirugikan," ujarnya.