Peziarah Kadang Doanya Sedikit Nyeleneh
Sang pejabat kerajaan pun hampir menyerah. Ia kemudian memerintahkan anak buahnya memindahkan pohon pisang yang sempat ditanam saat strategi pertama dijalankan. Pohon pisang itu kemudian dipindah ke salah satu lubang yang berada tidak jauh dari lokasi jatuhnya pejabat kerajaan itu bersama kudanya.
"Ternyata, lubang itu memang lubang buaya. Dari lubang ini, banyak buaya berukuran besar keluar masuk," terangnya.
"Nah, dari sinilah asal muasal nama Makam Loang Baloq (Lubang Buaya, Red) ini,” ujarnya.
Lalu, jasad siapa yang ada dalam makam tersebut? Menurut Tarmizi, makam ini adalah makam wali. Penyebar agama Islam di Lombok. Jumlahnya tidak hanya satu. Tapi tiga. Lokasi ketiga makam ini pun berdekatan.
Makam pertama adalah makam Syeikh Gaos Abdurrazak (wali). Kedua makam Datuk Laut (tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat di Lombok). Dan makam terakhir adalah makam seorang anak yatim piatu atau dalam bahasa Sasak disebut makam Anak Iwoq.
Syeikh Gaos Abdurrazak sendiri konon merupakan ulama besar. Dia berasal dari Timur Tengah. Di kalangan masyarakat Lombok kala itu, ia akrab disapa Sayyid Tohri.
"Konon, beliau datang ke Lombok untuk menyampaikan ajaran Islam,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Sayyid Tohri juga dikenal sebagai sosok yang keramat. Doa-doanya manjur. Dan tentu sangat dihormati.