Program Keluarga Harapan dan Ekonomi Tahun Politik
Ekonomi global masih dihadapkan pada ujung perang dagang antara AS dan Tiongkok yang belum jelas. Begitu juga dengan potensi resesi perekonomian AS yang berpotensi mengancam perekonomian dunia.
Tantangan dari AS juga ada dalam wujud rencana Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan.
Ekonomi Tiongkok sebagai mitra dagang utama berbagai negara pun telah merasakan dampak perang dagang berupa perlambatan ekonomi. Kinerja ekspor dan konsumsi rumah tangga pun terkoreksi.
Dari belahan dunia lainnya, yaitu Eropa, situasi perekonomian pun setali tiga uang. Maju mundur Brexit masih membebani Benua Biru.
Fakta-fakta itu mau tidak mau akan berimbas kepada ekonomi Indonesia. Tahun depan, pemerintah dalam APBN yang ditetapkan bersama DPR Oktober lalu telah menyetujui pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,3 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan target APBN 2018 sebesar 5,4 persen
Mengacu pada tren-tren tahun sebelumnya, mesin perekonomian belum memanas pada triwulan pertama. Sebagai contoh tahun ini.
Ekonomi tiga bulan pertama hanya tumbuh 5,06 persen. Baru pada kuartal kedua dan ketiga ekonomi tumbuh lebih tinggi dengan realisasi masing-masing 5,27 persen dan 5,17 persen.
Keputusan pemerintah mempercepat pencairan PKH dari Februari menjadi awal Januari tentu menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.