RD: 10 Hari Terakhir Waktu Terburuk Bagi Saya dan Pemain
“Pemain kita punya keterbatasan dengan persiapan menghadapi dua pertandingan terakhir ini. Seperti Yu, dia telah meminta maaf, karena apa yang dilakukannya biasa ditemui. Saya justru respek, karena di kamar ganti, dia juga meminta maaf rekannya. Dia bermain baik,” katanya.
Untuk paruh musim tersisa, RD belum mau bicara lebih jauh mengenai target di awal musim. Menurutnya, semua harus introspeksi. Sepakbola, menurutnya, tidak seperti mengkhayal dimana butuh persiapan dan banyak hal.
Sepakbola juga berkaitan dengan kondisi pemain yang dinamis. Menurutnya, kondisi perasaan dan mental pemain harus betul-betul dijaga ke depan agar Sriwijaya FC bisa kembali ke performa awal dan suasana yang sebelumnya ada.
Hanya saja, pensiunan tentara berpangkat terakhir Mayor itu mengibaratkan jika saat ini Sriwijaya FC adalah sebuah pasukan yang diminta untuk terus bertanding. Dimana para musuh saat ini tengah membombardir markas, dan para pemain sebagai pasukan harus bertahan dengan maksimal.
“Percayalah, kita belum menyerah. Kita ingin happy ending. Suasana dalam tim kembali lagi seperti semula, dan problem yang terjadi semuanya beres. Tak ada lagi berita simpang siur yang membingungkan masyarakat. Saya lebih senang mengajak, ayo kita hadapi ini bersama,” tegasnya. (aja/ce1)