Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saat Peringati Peristiwa Kudatuli, Adi Sutarwijono: PDIP Dijaga dengan Darah, Keringat dan Air Mata

Senin, 27 Juli 2020 – 22:58 WIB
Saat Peringati Peristiwa Kudatuli, Adi Sutarwijono: PDIP Dijaga dengan Darah, Keringat dan Air Mata - JPNN.COM
Ketua DPC PDIP Surabaya (tengah) bersama pengurus lainnya menggelar diskusi daring dalam rangka Peristiwa 27 Juli 1996 atau biasa disebut "Kudatuli" di Kantor DPC PDIP Surabaya, Senin (27/7). Foto: ANTARA/HO/PDIP Surabaya
Jurnalis Frans Padak Demon mengisahkan pengalamannya meliput langsung tragedi tersebut. Saat itu, dia adalah wartawan TV Jepang, NHK. "Pagi betul, 27 Juli, saya main tenis di Cinere. Ada pesan lewat pager yang meminta dia meliput ke Kantor PDI di Jalan Diponegoro.

"Frans segera ke Kantor PDI, kantor diserang preman dan tentara," katanya pula.

Tanpa ganti baju dan tanpa mandi, lanjut dia, bergegas menuju Jalan Diponegoro. Keringat masih membasahi tubuhnya. "Saya hanya pakai rompi khas wartawan TV," kata Frans.

Frans mencoba masuk ke Kantor PDI, tapi dicegat tentara. Dia terus berjalan, dan kemudian bertemu salah seorang petugas media Istana. Frans bertanya, sejak kapan petugas itu berada tak jauh dari Kantor PDI, yang kemudian dijawab, sejak malam.

Saat memperingati peristiwa Kudatuli, Adi mengatakan sejarah adalah fondasi kesadaran politik yang dari sana semua kader PDIP terus berjuang membersamai rakyat dalam suka dan duka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close