Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sang Pangeran

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 26 Juni 2021 – 17:46 WIB
Sang Pangeran - JPNN.COM
Roberto Mancini. Foto: diambil dari Football Italia

Kemenangan adalah tujuan utama, dan itu dilakukan dengan menerapkan sistem pertahanan yang sangat ketat.

Belum diketahui apakah Enzo Bearzot membaca dan mendapat ilham dari Sang Pangeran, ketika pada 1970-an menemukan sistem permainan Catenaccio yang membawa Italia menjadi juara dunia pada 1982.

Sistem itu disebut sebagai sistem gerendel, karena pintu pertahanan ditutup dengan ketat dan kemudian digembok dengan gerendel, sehingga tidak memungkinkan untuk bisa dibongkar oleh seorang striker paling jempolan pun.

Ketika Bearzot menjadi pelatih timnas Italia, sistem gerendel menjadi andalan yang dahsyat. Tim-tim hebat yang paling produktif pun dibuat tidak berdaya ketika ingin mendobrak pertahanan Italia yang dikawal oleh para tukang jagal seperti Claudio Gentile, yang mendapat julukan sebagai "si perusak seni sepak bola".

Bintang Argentina, Diego Maradona, yang merupakan pemain berteknik tinggi, dibuat mati kutu oleh Gentile.

Sebelum pertandingan semifinal antara Argentina melawan Italia digelar, Italia sadar betul mereka perlu mencari cara untuk menghentikan Maradona.

Karena jika Maradona dibiarkan sesukanya, Maradona akan senang hati mengubrak abrik pertahanan Italia.

Lalu pelatih Enzo Bearzot, menginstruksikan Gentile untuk menjaga ketat Maradona sepanjang pertandingan.

Pandangan Sang Pangeran ini sekarang diuji di EURO 2020. Akankah timnas Italia menjadi tim yang dicintai ataukah ditakuti?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close