Seleksi PPPK 2022: Pemerintah Bingung, Guru Lulus PG Terancam, Honorer Dipermainkan
Bima menegaskan BKN tidak mau gegabah membuka SSCASN sebelum hal-hal krusial itu diselesaikan.
Bila Kemendikbudristek tetap memaksakan untuk membuka seleksi PPPK guru pada 25 Oktober, Bima mempersilakan saja. Namun, dia mengingatkan bahwa muaranya tetap ke BKN juga.
BKN kurang sreg bila guru honorer K2 yang belum ikut tes PPPK 2021 maupun tidak lulus passing grade (PG) yang disebut P2 ikut diseleksi tahun ini.
Begitu juga dengan P2, yaitu guru honorer sekolah negeri dengan masa pengabdian minimal 3 tahun, terdaftar di Dapodik, belum pernah ikut tes maupun tidak lulus PG.
Menurut Bima, jumlah P1 cukup banyak dan harus dipastikan dahulu penempatan mereka, baru menyusul kelompok P2, P3, dan pelamar umum.
Bima menegaskan banyak pemda yang tidak tahu posisi Dapodik, sehingga terlalu berisiko jika P2 dan P3 langsung diikutsertakan bersama-sama dengan guru lulus PG.
Dia menilai alangkah bijaknya bila guru P1 diamankan terlebih dahulu posisinya. Sebab, mereka sudah dua kali ikut tes PPPK.
"Saya khawatir bila nanti P1, P2, P3 diselesaikan tahun ini akan menimbulkan gelombang protes terutama bagi guru lulus PG," tegasnya.