Semua Berebut Saf Paling Depan Saat Menyalati Gus Sholah
“Mohon kesadaran dan pengertian jemaah untuk mengosongkan barisan depan karena itu diperuntukkan bagi keluarga atau dzurriyah,” katanya melalui pengeras suara.
Kepadatan akhirnya beranjak ke area pemakaman. Padahal sebelumnya lokasi telah disterilkan agar tidak banyak yang masuk. Namun, kala jenazah telah selesai disalati, warga dengan sangat cepat bergerak ke pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng.
Tidak semata masuk di area sekitar makam, banyak di antara mereka yang juga berada di depan pintu masuk.
Hal tersebut tentu saja menyulitkan untuk mengantar jenazah hingga ke liang lahat yang disediakan. Di lokasi dalam makam, sejumlah keluarga bahkan kesulitan untuk masuk, termasuk sejumlah tokoh.
Bahkan Irfan Asyari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid harus dikawal sedemikian rupa agar bisa masuk area dalam makam. “Mohon beri jalan agar Gus Ipang bisa masuk ke lokasi makbarah ini,” kata petugas dari pengeras suara di lokasi makam.
Sejumlah tokoh juga harus berdesakan dengan warga yang memadati makam. Ada KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah tokoh serta kiai kesulitan mengakses pintu masuk area dalam makam.
Saat di makam, tampak KH Masduki Abdurrahman al-Hafiz memimpin talqin dan dilanjutkan tahlil.
Kegiatan dirangkai dengan sambutan atas nama pesantren yang disampaikan KH Abdul Hakim Mahfudz selaku Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng.