Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sering Melahirkan Tingkatkan Risiko Kanker Serviks?

Sabtu, 27 April 2019 – 23:09 WIB
Sering Melahirkan Tingkatkan Risiko Kanker Serviks? - JPNN.COM
Deteksi dini kanker serviks

Apa saja faktor risiko lain yang bisa meningkatkan kemungkinan mengalami kanker serviks? Beberapa di antaranya adalah:

  • Kebiasaan merokok
  • Aktif secara seksual di usia yang terlalu muda
  • Penurunan sistem kekebalan, misalnya akibat penyakit HIV/AIDS
  • Adanya riwayat infeksi menular seksual
  • Menggunakan kontrasepsi oral

Bagaimana dengan frekuensi melahirkan yang terlalu sering? Apakah juga termasuk dalam faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker serviks?

Sering melahirkan dan kanker serviks

Berdasarkan penelitian, frekuensi melahirkan dan kejadian kanker serviks memang berkaitan. Maka, semakin banyak riwayat melahirkan anak, semakin besar pula risiko wanita tersebut untuk mengalami kanker serviks. Meski begitu, alasan di balik hal tersebut masih belum diketahui secara pasti.

Salah satu penelitian yang mendapatkan hasil demikian adalah studi yang dilakukan oleh Brinton LA dkk, yang dipublikasi di Am J Epidemiol pada tahun 1989.

Studi ini melibatkan 759 pasien kanker serviks dari beberapa negara, seperti Kolombia, Kosta Rika, Meksiko, dan Panama. Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 1986–1987, didapatkan hubungan antara jumlah persalinan dengan kejadian kanker serviks yang dialami responden.

Hipotesis atas hal tersebut merujuk pada perubahan hormonal yang terjadi pada kehamilan. Kemungkinan, fluktuasi hormonal pada saat kehamilan membuat wanita lebih rentan terkena infeksi virus HPV maupun pertumbuhan kanker.

Hipotesis lainnya, yaitu wanita hamil memiliki sistem imun yang lebih lemah sehingga kanker dan infeksi virus lebih mudah terjadi.

Angka kejadian kanker serviks terus bertambah. Diperkirakan bahwa lebih dari 270 ribu kematian setiap tahun terjadi akibat kanker serviks. Bahkan, sebanyak 85 persen di antaranya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close