Setelah Suramadu, kini Selat Sunda
Minggu, 19 Juli 2009 – 12:51 WIB
Tantangan lain pembangunan Jembatan Selat Sunda adalah tinggi permukaan air hingga ke dasar laut di Selat Sunda mencapai 100 meter. Dengan kedalaman laut tersebut, agar konstruksi jembatan kokoh terpanjang hingga lapisan tanah keras di dasar laut, dibutuhkan tiang yang panjangnya 200 meter. "Karena panjangnya jembatan 31 kilometer, dibutuhkan ratusan hingga ribuan tiang. Karena itu, biaya pembuatan jembatan ini pasti sangat mahal," katanya.
Tantangan ketiga, karena Selat Sunda adalah jalur pelayaran yang lazim dilayari kapal-kapal besar, maka jembatan yang melintang di atas selat itu paling tidak harus melebihi 65 meter. Ketinggian jembatan tersebut artinya dua kali lipat ketinggian jembatan Suramadu yang hanya 30 meter.
Di luar kerumitan teknologi konstruksi, pembangunan Jembatan Selat Sunda juga menghadapi tantangan alam. Jembatan yang dibangun harus tahan gempa dengan intensitas dan kekuatan tinggi, karena Selat Sunda berada di zona gempa dan berdekatan dengan gunung Krakatau yang masih aktif. Selain itu, arus gelombang laut juga sangat tinggi sehingga menyulitkan dalam proses konstruksi dan terkait dengan umur jembatan. (noe)