Setiap Murid Harus Lancar Baca Notasi Jawa
Kamis, 08 Juli 2010 – 10:55 WIB
Joko juga tak membatasi usia muridnya. Dia menerima siapa pun yang ingin belajar gamelan. Tak heran bila ada anak didiknya yang masih berusia 8 tahun, tapi ada pula yang sudah 60 tahun. Meski metode pengajarannya sama, Joko membagi mereka dalam kelas anak-anak dan dewasa. "Ini karena tingkat kesulitan mereka masing-masing berbeda," ucapnya.
Kini murid dan alumnus didikan Joko sudah ribuan orang. Dia juga punya beberapa asisten. Mereka biasa belajar dan berlatih di ruang khusus musik gamelan di University Technology Center (UTEC), Minnesota.
Dalam mengajar Joko mengaku lebih senang melakukannya secara tradisional, seperti cara yang dia pelajari semasa kuliah di ASKI. "Meski tidak langsung memegang alat, saya membiasakan mereka belajar notasi Jawa terlebih dahulu," katanya.