Syekh Kholil Bagkalan: Punya Murid Ratusan Ribu dan Menginspirasi Pendiri Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Syekh Akhmad Kholily Kholil dianggap sebagai pemuka agama pejuang dan mahagurunya ulama di Nusantara. Karena itu, ada tradisi apabila santri hendak menimba ilmu, maka harus pergi 'ngetan' alias berziarah ke timur di mana makam Syekh Kholil di Bangkalan.
Hal itu disampaikan oleh Peneliti Manuskrip Syakh Kholil Bangkalan, Lora Kholil, saat mengisi program Inspirasi Ramadan Edisi Sahur di akun BKN PDI Perjuangan di YouTobe yang dipandu oleh host Mabda Dzikara, Selasa (12/4).
“Ada suatu aturan tidak tertulis bahwasanya santri-santri itu harus memiliki tradisi ngetan. Dalam salah satu catatan hariannya kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda, sembilan dari sepuluh orang Jawa yang pandai beragama Islam pasti pernah ke Bangkalan,” jelas Lora Kholil.
Dia menjelaskan Syekh Kholil sejak kecil sudah dididik dengat ketat oleh sang ayah KH Abdul Lathif.
Syekh Kholil dari kecil memiliki keistimewaan yang haus akan ilmu, terutama ilmu fikih dan nahu.
Syekh Kholil sudah hafal dengan baik 1.002 bait nazam Alfiyah Ibnu Malik sejak usia muda. Karena itu, Syekh Kholil dikenal sebagai sosok pecinta ilmu, di mana di usia yang masih anak-anak, sang mahaguru sudah mewarisi keilmuan dan jaringan di ulama-ulama Nusantara.
Kiai Kholil Bangkalan, lanjut Lora, juga menempuh proses pendidikan yang panjang dan berat. Kiai Kholil berpindah-pindah guru, dari Madura hingga ke Mekkah. Dengan segala keterbatasan di zamannya, Syekh Kholil bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu.
Lora melanjutkan Syekh Kholil juga memiliki banyak murid di berbagai penjuru Indonesia.