Takut-takuti Pendatang, Tebar Spanduk Kejamnya Ibukota
jpnn.com - JAKARTA - Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta punya cara unik untuk mencegah ledakan urbanisasi pascalebaran tahun ini. Caranya dengan mensosialisasikan fakta-fakta sulitnya kehidupan di ibu kota, lewat spanduk.
Spanduk-spanduk tersebut akan dipasang di lima wilayah Jakarta. Sosialisasi juga akan dilakukan dengan penyebaran brosur dan leaflet.
"Kami akan sosialisasikan susahnya hidup di Jakarta dalam bentuk brosur, leaflet, dan spanduk," kata Kepala Disdukcapil Pemprov DKI, Purba Hutapea di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/7).
Spanduk peringatan untuk pendatang dari luar Jakarta salah satunya bertuliskan "Jakarta Sudah Padat, Lebih Baik Membangun dan Memajukan Desa Tercinta" dan "Terima Kasih Untuk Tidak Mengajak Pendatang Baru ke Jakarta".
Spanduk maupun brosur tentang kerasnya kehidupan Jakarta diharapkan bisa membuat pendatang berpikir dua kali untuk mengadu nasib di ibu kota. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki ketrampilan kerja.
Spanduk akan dipasang di kantor kelurahan, kantor kecamatan, terminal, dan stasiun. Sementara brosur dan leaflet akan dibagikan di tiap kelurahan. Brosur dan leaflet juga memuat mekanisme pelayanan pendaftaran penduduk.
"Misalnya, persyaratan permohonan KTP, KK, Surat Keterangan Pindah, dan sebagainya," terang Purba.
Selain melakukan upaya sosialisasi untuk mencegah urbanisasi, Pemprov DKI juga akan menggelar operasi pembinaan kependudukan. Program bina kependudukan tidak akan melibatkan pihak kepolisian dan kejaksaan, melainkan bekerja sama dengan RT/RW setempat.