Terapkan 3 Better, Penyuluh Pertanian Jabar Siap Dongkrak Produktivitas
Dia sangat mengapresiasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang telah memiliki target dan menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pertanian organik yang menjamin masa depan pertanian dengan pendampingan penyuluh pada para petani untuk memproduksi agen hayati, pupuk hayati, pupuk organik hayati sebagai penerapan pertanian ramah lingkungan.
Dedi juga menjelaskan mengenai smart farming. Menurutnya menggenjot produktivitas. Hal ini karena smart farming mampu menekan ongkos produksi. Minimal menekan penggunaan pupuk dan pestisida kimia”, pungkasnya.
Agar produksi dan produktivitas pertanian terus meningkat, dibutuhkan sumber daya manusia pertanian yang tangguh dan menguasai teknologi pertanian yang tepat guna, efektif serta efisien.
"Jadi, jika kita ingin meningkatkan produktivitas, harus kita ulangi pascausaha tani ditambah dengan smart farming. Smart farming itu adalah pertanian cerdas. Yang dilakukan dengan cara cara yang cerdas. Pastikan para penyuluh hadir untuk para petani guna memberikan solusi dan mendongkrak produktivitas", tutup Dedi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat menyampaikan bahwa sektor pertanian di Jawa Barat berperan sangat strategis, terbukti berdasarkan angka tetap BPS Tahun 2022 Jawa Barat berada pada Posisi Kedua setelah Jawa Timur terkait Produksi.
“Tentu keberhasilan ini tidak terlepas dari kontribusi sumberdaya manusia terhadap proses produksi,” ujarnya.
"Sehingga ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam pembangunan sumber daya pertanian berinvestasi cukup besar," katanya.
Kinerja penyuluhan Provinsi Jawa Barat bisa terlihat dari peningkatan produksi dan produktivitas. Ini juga akan menjadi tantangan bagi penyuluh pertanian di Jawa Barat untuk tahun 2024.