Tingkatkan Public Awareness, Kementan Kerja Sama USAID / FAO
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan FAO ECTAD memberikan beasiswa bagi awak media di Indonesia pada acara Media Fellowship di Gedung Sapta Pesona, Senin (14/5).
Dari program tersebut, 3 karya jurnalistik dari Kompas TV, Tempo dan Tribun Manado berhasil terpilih sebagai Liputan Terbaik dan berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan kesempatan untuk menghadiri One Health Conference ke-5 di Kanada pada Juni 2018.
Kegiatan Media Fellowship yang berlangsung sejak awal 2018 ini bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner kepada wartawan yang melibatkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Sebanyak 25 wartawan terpilih untuk mengikuti Media Workshop berupa pembekalan materi dalam meliput isu-isu yang berkaitan dengan ancaman pandemik penyakit, Resistensi Antimikroba (AMR), Penyakit Infeksi Baru (PIB) dan Zoonosis. guna mendukung produksi peternakan. Program ini merupakan bagian dari Proyek FAO EPT2 yang didanai oleh USAID.
Dari 25 peserta tersebut, panitia (Kementan, FAO dan AJI) memilih 10 peserta dengan ide liputan paling menarik untuk menerima fellowship dan melakukan peliputan dengan bimbingan mentor jurnalis dari AJI Indonesia berdasarkan proposal yang telah diajukan dilakukan selama periode Maret-Mei 2018. Dari hasil liputan-liputan tersebut dipilih 3 karya sebagai Liputan Terbaik.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, I Ketut Diarmita menyampaikan, di era keterbukaan publik ini media memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi tentang kesehatan hewan keoada masyarakat. Media bertindak sebagai sumber informasi yang benar dan juga sebagai pemberi saran untuk perilaku kesehatan yang benar.
Menurutnya, selama ini pemerintah bersama dengan Kementerian lain, lembaga kemasyarakatan internastional dan lembaga donor bahu membahu untuk mencegah dan mengendalikan, serta mengatasi ancaman pandemik. Salah satunya yaitu melalui kegiatan Emerging Pandemic Threats 2, bersama dengan FAO ECTAD yang didanai oleh USAID.
I Ketut mengatakan, ketika Indonesia bisa lulus assesment oleh Jepang itu artinya Indonesia telah mampu mengendalikan dan membebaskan penyakit Avian Influenza.