Tokoh Baduy, Paranormal, Menggelar Ritul Kawalu 3 Bulan di Hutan, Mengusir COVID-19
jpnn.com, LEBAK - Perekonomian masyarakat Baduy saat ini terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Sekitar 2.000 pelaku ekonomi terancam gulung tikar juga penjualan aneka kerajinan yang dijual di kawasan Baduy turun drastis. Omzet menurun karena tidak adanya wisatawan.
Menyikapi kondisi ini, masyarakat Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektare tersebar di 65 perkampungan dan dihuni sekitar 11.600 jiwa di pedalaman Lebak, Banten, merasa terpanggil untuk ikut berupaya meangkhiri wabah pandemi COVID-19.
Pemuka adat Baduy berkumpul untuk berdoa agar penyebaran wabah pandemi COVID-19 hilang di atas bumi itu.
"Kami berharap doa itu dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija.
Pemuka lembaga adat Baduy berkumpul di Hutan Cibongkok kawasan Baduy sambil memanjatkan doa-doa khusus untuk keselamatan, kesejahteraan, keamanan dan kedamaian bangsa.
Selain itu juga dibebaskan dari wabah pandemi COVID-19 yang melanda bangsa Indonesia dan dunia.
Acara itu dihadiri pemuka adat Baduy seperti jaro tanggungan 12, sebagian paranormal, dangka siradayeuh, dangka carungeun dan dangka singkalayeuh dengan doa khusyuk agar terkabulkan.