Total Lockdown di Malaysia, Warga Pendatang Jadi Target
"Rumah sakit kita sudah berada di titik puncaknya ... pelacakan kontak di Malaysia juga sudah benar-benar sulit dilakukan," tambahnya.
Sabtu pekan lalu, Menteri Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah memperingatkan jika dalam waktu singkat "mungkin ada situasi di mana dokter harus membuat pilihan yang sulit untuk memprioritaskan tempat tidur di ICU [unit perawatan intensif] untuk pasien dengan potensi pemulihan lebih tinggi daripada pasien yang potensi pemulihannya lebih rendah".
Mengingat lonjakan kasus baru-baru ini, tentu "masuk akal" bagi Malaysia untuk melakukan 'lockdown' untuk mengurangi jumlah kematian akibat COVID-19, kata Dr Fifa Rahman, perwakilan masyarakat sipil untuk penanganan COVID-19 di ACT-Accelerator bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tapi dia mengatakan konsekuensinya terhadap ekonomi mengkhawatirkan.
"Saya sedikit ragu jika ada keluarga di Malaysia yang terkena dampak ekonomi secara tidak proporsional akibat lockdown tanpa bantuan dana publik yang dapat membantu mereka."
Ekonomi Malaysia mengalami kontraksi sebesar 5,8 persen pada tahun 2020, menjadi penurunan terburuk sejak krisis keuangan Asia tahun 1997.
PM Muhyiddin mengumumkan paket stimulus 40 miliar ringgit akibat kebijakan 'lockdown' terbaru, yang menurutnya akan untuk membantu mereka yang berada dalam situasi ekonomi paling genting, seperti buruh harian.
Tetapi Aida Rashid, juru bicara lembaga Hunger Hurts yang berbasis di Kuala Lumpur, mengatakan harus ada upaya lebih untuk membantu mereka yang kesulitan.