Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wow, Polisi Ini Punya 13 Sabu-sabu, Masuk Jaringan Kelas Kakap

Minggu, 07 Juni 2015 – 10:18 WIB
Wow, Polisi Ini Punya 13 Sabu-sabu, Masuk Jaringan Kelas Kakap - JPNN.COM
BISNIS HARAM: Tersangka kepemilikan 13 kg sabu-sabu IR dan AL yang merupakan anggota Polsek Sedati, Sidoarjo. (Jawa Pos)

jpnn.com - JARINGAN narkoba yang diungkap Satreskoba Polrestabes Surabaya benar-benar kelas kakap. Semua orang yang diduga terlibat punya rekam jejak ’’mengerikan’’ dalam dunia narkoba. Salah seorang di antaranya adalah SS yang masih menjadi tahanan di Rutan Medaeng.

SS merupakan salah seorang tersangka yang diduga memasok 13 kilogram sabu-sabu kepada Aiptu AL, anggota Polsek Sedati, Sidoarjo. Sabu-sabu tersebut ditemukan anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya setelah menangkap IR di Pasar Wisata Sedati, Sidoarjo.

Berdasar data yang dihimpun, SS merupakan inisial Susi. Nama itu pun bukan asli. Nama sebenarnya adalah Tri Diah Torissiah. Hanya, di kalangan para bandar dan dunia peredaran narkoba, dia dikenal dengan nama Susi.

Ibu empat anak tersebut punya catatan kelam tentang narkoba. Dia masuk dalam pusaran peredaran narkoba sejak ditinggal mati suaminya. Sejak itulah, dia menjalani hidup dengan menjanda dan memiliki tanggungan empat anak.

Saat itulah, perempuan 40 tahun tersebut mulai terjerat narkoba. Awalnya, dia hanya menjadi pengguna. Lalu, dia mulai menjual narkoba secara eceran. Sepak terjangnya membuat Susi mengenal bandar di atasnya. Statusnya di dunia narkoba kemudian naik menjadi bandar. Tugasnya memasok ke sejumlah bandar di Surabaya dan Sidoarjo.

Hidupnya menjadi mapan. Dia tidak lagi tinggal bersama anaknya di Bangil, Pasuruan. Tapi, Susi menempati apartemen di kawasan Siwalankerto bersama seorang bandar bernama DN. Tempat tinggalnya itu juga dijadikan markas untuk menerima kiriman narkoba dan mengirimkannya kepada para bandar di bawahnya.

Susi tidak hanya memasok. Dia juga memiliki keahlian membuat sabu-sabu. Kemampuan lainnya adalah memurnikan sabu-sabu yang memiliki kualitas buruk. Caranya mencampurkan bahan kimia ke dalam serbuk tersebut sehingga kualitasnya lebih baik.

Sepak terjang Susi terhenti ketika anggota Unit Idik III Satnarkoba Polrestabes Surabaya pimpinan AKP Gatot Setyo Budi menggerebeknya pada 19 November 2014. Polisi menemukan setengah kilogram sabu-sabu di apartemennya. ”Ada juga alat lain. Seperti timbangan kaca, gelas reaksi, cairan aseton, dan alkohol,” ucap seorang sumber.

JARINGAN narkoba yang diungkap Satreskoba Polrestabes Surabaya benar-benar kelas kakap. Semua orang yang diduga terlibat punya rekam jejak ’’mengerikan’’

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News