Bangsa Tempe
Oleh: Dhimam Abror DjuraidRevolusi belum selesai. Begitu kata Bung Karno.
Penjajahan fisik, seperti yang dilakukan Belanda dan negara-negara kolonialis lainnya, adalah bentuk dominasi dari penjajah terhadap negara jajahan.
Dominasi dilakukan dengan penguasaan secara langsung terhadap suatu wilayah. Dominasi bisa diakhiri secara formal melalui kemerdekaan. Namun, setelah dominasi pergi masih ada kekuatan penjajah yang tertinggal yaitu hegemoni.
Dalam perspektif Gramsci, dominasi adalah penguasaan fisik, sedangkan hegemoni adalah penguasaan yang bersifat tidak langsung dalam bentuk penguasaan ideologi, peradaban, dan budaya.
Sebuah bangsa bisa saja sudah merdeka dan terbebas dari dominasi. Namun, bangsa itu tidak sadar bahwa sebenarnya mereka tidak benar-benar merdeka karena masih menjadi subjek hegemoni dari negara lain.
Hegemoni itulah yang dilawan oleh Bung Karno dengan mengumandangkan semangat revolusi yang belum selesai. Sebagai seorang orator ulung Bung Karno menciptakan jargon-jargon perjuangan yang dimaksudkan untuk menggelorakan semangat rakyat.
Bangsa tempe bukan sebutan yang menghina, tetapi lecutan untuk membangkitkan semangat.
Bung Karno dengan tegas mengatakan ‘’Malaysia kita ganyang, Inggris kita linggis, Amerika kita setrika’’.