Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BBA: Banyumas, Penentu Suara Banteng di Pilpres 2019

Selasa, 07 November 2017 – 10:25 WIB
BBA: Banyumas, Penentu Suara Banteng di Pilpres 2019 - JPNN.COM
Ketua DPP Persatuan Alumni (PA) GMNI Bambang Barata Aji (BBA). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

jpnn.com, PURWOKERTO - Ketua DPP Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bambang Barata Aji (BBA) mengatakan wilayah Banyumas yang memiliki luas sekitar 1.327,60 kilometer persegi atau sebanding dengan 132.759.56 ha juga menjadi penentu kemenangan bagi PDIP Perjuangan di tingkat nasional pada Pilpres 2019. Karena itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diharapkan tidak salah langkah dalam mengusung calon bupati (Cabup) di Pilkada Banyumas 2018 mendatang.

“Kenapa kemudian ini (Banyumas) menjadi konsen kepentingan nasional pada Pilpres maupun Pileg 2019, dan khususnya bagi PDIP. Sebab, Pilkada Banyumas merupakan pertaruhan, di mana (daerah) ini dulu merupakan daerah yang menjadi basis banteng,” katanya dalam acara bincang-bincang santai, di Purwokerto, akhir pekan lalu.

Pria yang pernah menjadi calon anggota legislatif dari PDIP itu juga mengingatkan, bahwa di tiga pertarungan Pilkada yang notabenenya daerah tetangga Kabupaten Banyumas, seperti Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, calon yang diusung partai berlambang banteng menuai kekalahan.

“Sehingga dari kekalahan itu, harus menjadi konsen nasional (Banyumas) untuk dimenangkan. Jadi, makannya saya kira mesti hati-hati dalam menentukan rekomendasi di Pilkada Banyumas,” ujar dia yang selalu tampil low profile ini.

BBA: Banyumas, Penentu Suara Banteng di Pilpres 2019

Ketua DPP Persatuan Alumni (PA) GMNI Bambang Barata Aji (BBA)

Pun demikian, Bambang Aji yang kini dikenal dengan BBA itu, mengingatkan meski Banyumas merupakan basis, tidak kemudian PDI Perjuangan dalam kontestasi Pilkada ini hanya melihat potensi dirinya sendiri, akan tetapi juga harus melihat di luar potensi yang ada.

“Jangan lupa, PDIP sering kali melihat dirinya sendiri (terlalu percaya diri), padahal harus juga melihat di luar itu, Banyumas misalnya, mayoritas masyrakatnya itu ada dua, nasionalis yang dulunya PNI sekarang menjadi PDIP, dan kedua adalah NU, yang sekarang tergabung di dua partai politik, yakni PKB dan PPP,” ucap kader Marhaenis yang kini berada di PKB.

BBA mengingatkan meski Banyumas merupakan basis, tidak kemudian PDIP hanya melihat potensi dirinya dalam kontestasi Pilkada, tetapi juga melihat dari luar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News