Densus 88 Sampaikan Info Penting Soal Taliban dan Terorisme di RI
Sementara itu, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto mengakui fenomena kemenangan Taliban di Afghanistan telah memicu kekhawatiran sejumlah pihak tentang kebangkitan paham radikal dan teror.
Keresahan ini terbukti dengan adanya ledakan bom di luar Bandara Kabul, 26 Agustus lalu.
“Peristiwa tersebut menyisakan tanda tanya bagaimana modus baru gerakan terorisme saat ini dan bagaimana partisipasi publik menekan aksi tersebut,” tuturnya.
Wawan kemudian memaparkan sejumlah modus baru terorisme berdasarkan catatan yang ada.
Antara lain, menjadikan perempuan sebagai pengantin, pendanaan teroris melalui kotak amal, lone wolf atau serangan teroris seorang diri dan menggunakan milenial.
Sementara pengamat intelijen Dr. Susaningtyas NH Kertopati mengemukakan kemenangan Taliban di Afghanistan telah menjadi glorifikasi dan justifikasi bagi bangkitnya sel tidur terorisme di Indonesia.
“Yang kita hadapi adalah ancaman ideologi radikalisme yang akan terus mencari wadah baru untuk berkembang, dengan sasaran negara-negara berpenduduk muslim besar seperti Indonesia,” ucapnya.
Nuning mencemaskan menguatnya intoleransi, radikalisme khususnya di dunia maya di kalangan siswa, mahasiswa, remaja, dan anak muda, serta perempuan yang menjadi pelaku terorisme.