Gluten, Haruskah Dihindari Sepenuhnya?
Berbeda dengan penyakit celiac, belum jelas mekanisme yang menyebabkan terjadinya intoleransi gluten. Pasalnya, intoleransi gluten tidak melibatkan mekanisme sistem kekebalan tubuh dan kerusakan saluran pencernaan.
Untuk mendiagnosis intoleransi gluten, seseorang harus melakukan pemeriksaan yang sama dengan proses diagnosis celiac. Menyingkirkan kemungkinan penyakit celiac akan sangat membantu dalam diagnosis intoleransi gluten.
Untuk menyatakan seseorang mengalami intoleransi gluten, biasanya dokter akan menyarankan modifikasi diet. Penderita diminta untuk mengurangi atau menghindari asupan gluten dalam menu makanannya sehari-hari. Lalu dilihat apakah ada perubahan dari keluhan yang dialami. Jika ada perbaikan, berarti dapat dikatakan orang tersebut mengalami intoleransi gluten.
Tentu, seseorang dengan intoleransi gluten perlu menghindari asupan makanan atau minuman yang mengandung gluten. Misalnya: gandum, gandum hitam, jelai, pasta, roti, mi, dan masih banyak lagi.
Jika penderita celiac harus langsung menyingkirkan gluten dari menu hariannya, penderita intoleransi gluten harus mengurangi konsumsi gluten secara bertahap. Hal ini karena gejala setiap orang dapat berbeda-beda.
Dengan begitu, tidak semua orang harus menghindari konsumsi gluten. Pada orang dengan masalah kesehatan tertentu seperti penyakit celiac atau intoleransi gluten, menghindari gluten dalam menu dietnya merupakan hal yang relevan. Sebaliknya, bagi orang yang tidak memiliki masalah kesehatan terkait gluten, alangkah baiknya untuk menghindari diet bebas gluten.(RS/RH/klikdokter)