Kisah Perjuangan di Balik Pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang, Berawal Dari Mimpi
"Waktu itu saya utang sana-sini, gali lubang tutup lubang, hingga saya harus menjual maskawin istri saya, tetapi dananya tidak mencukupi. Akhirnya, waktu itu pembuatan Al-Qur’an macet total," kenang Ustaz Opat.
Pada pertengahan 2003, SBY yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial dan Keamanan berkunjung ke Kota Palembang.
Panitia pun mengajak SBY untuk melihat Al-Qur’an yang terbuat dari ukiran kayu tersebut.
Seusai melihat Al-Qur’an itu, SBY pun menyumbang sejumlah dana.
SBY juga mengajak masyarakat untuk menyelesaikan pembangunan Al-Qur’an itu.
"Alhamdulillah berkat dari bantuan Pak SBY pembuatan Al-Qur’an dapat kembali berjalan," beber Ustaz Opat.
Namun, setelah SBY membantu, belum ada lagi yang memberikan sumbangan sehingga pembuatan Al-Qur'an sempat terhenti.
Pada 2004, Syofwatillah dicalonkan dan terpilih sebagai anggota DPRD Kota Palembang.