SO 1 Maret, HB IX dan Sejarah Tersembunyi
“Ya yang sekarang saya tempati ini, pertemuan hanya HB IX dan Pak Harto. Pak Prabu dan ibu di luar,” jelasnya.
Begitu pula untuk pertemuan kedua yanhg terjadi pada malam sebelum serangan. Lokasi pertemuannya juga di Ndalem Prabuningratan.
Letkol Suharto yang diantar Marsudi masuk ke Keraton Yogya melalui Pawon Prabeyo dan dijemput GBPH Prabuningrat. Terkait dengan sejarah yang tidak banyak menyebutkan peran HB IX dalam SO 1 Maret, Romo Tirun mengaku tidak kaget.
Romo Tirun menuturkan, Prabuningrat juga pernah menduga bahwa akan ada terjadi hal aneh-aneh. “Pak Prabu dulu pernah cerita sendiri ke saya,” ujarnya.
Lantas, di mana keberadaan HB IX saat SO 1 Maret dilakukan? Romi Tirun mengatakan, HB IX saat itu ada Gedong Jene.
Tapi Belanda sebenarnya sudah mencurigai HB IX sebagai sebagai konseptor SO 1 Maret. Sebab, Belanda pada 3 Maret memaksa mendatangi Keraton Jogja untuk bertemu langsung dengan HB IX.
Pasukan Belanda yang saat itu dipimpin oleh Komandan Teritorial Jawa Jenderal Meier ke Keraton Yogya. Namun, kala itu HB XI hanya menerima Jenderal Meier di emper Bangsal Kencono.
“Saat bertemu HB IX, Jenderal Meier mengeluarkan selembar kertas yang berisi seruan HB IX pada gerilyawan,” jelasnya.